Allah tidak mengambil sesuatu darimu kecuali Dia pasti menggantinya dengan yang lebih baikselama anda bersabar dan mengharap dari-Nya. “Siapa yang bersabar ketika penglihatannya diambil, akan Kugantikan ia dengan surga.” “Siapa yang berahrap kepada Allah ketika kehilangan orang yang dicinta, Kugantikan ia dengan surga.” Siapa yang kehilangan anak-anaknya dan kemudian bersabar akan dibangunkanuntuknya rumah pujian (Bayt al-hamd) di surga. Demikian seterusnya. Ini hanya sekadar contoh.
Karena itu, janganlah bersedih dengan musibah yang menimpa, sebab Zat yang menetapkannya memiliki surga dan pahala.
Wali Allah yang mendapat musibah dan ujian diberi penghormatan di surga firdaus, “Salam sejahtera atas kalian berkat kesabaran kalian. Inilah tempat terbaik untuk kalian.”
Sudah selayaknya kita melihat ganti dan pahala dari musibah yang menimpa. “Salawat dan rahmat Tuhan tercurah atas mereka. Mereka adalah orang-orang yang mendapat petunjuk.” Selamat bagi mereka yang terkena musibah.
Usia dunia sangat singkat. Kekayaannya juga terbatas. Sementara, akhirat jauh lebih baik dan lebih kekal. Maka siapa yang mendapat musibah di dunia, ia akan selamat di akhirat. Siapa yang penat di dunia, ia akan istirahat disana. Orang yang terpaut pada dunia dan mencintainya, mereka sangat takut kehilangan bagian darinya serta mencari kesenangan padanya. Sebab, hanya dunia yang mereka harapkan. Musibah tampak berat dan sukar. Sebab, mereka hanya melihat ke bawah kaki mereka yang tidak lain hanyalah dunia yang fana dan hina.
Wahai yang terkena musibah! Setiap kali ada yang hilang sebenarnya anda beruntung. Allah telah mengirim untuk anda risalah berhias kelembutan, pahala, dan pilihan terbaik-Nya. Orang yang mendapat musibah hendaknya melihat bahwa hasil dari itu semua adalah, “Diadakan diantara mereka dinding berpintu yang di sebelah dalamnya berupa rahmat, sementara sebelah luarnya berupa siksa.” Yang terdapat di sisi Allah tentu lebih baik, lebih kekal, lebih menenangkan, lebih agung, dan lebih mulia.
From the book : 30 Rahasia Hidup Tenteram dan Bahagia
By : DR. Aidh Al-Qarni
No comments:
Post a Comment