Partner

Pages

Friday, November 4, 2011

Menunaikan Shalat dan Puasa, Tapi Merugi

Agama sebagaimana sabda Rasulullah SAW, adalah menjalin kontak sosial baik. Allah SWT tidak memedulikan shalat, puasa, dan zakat seorang hamba selama pelaksanaan kewajiban-kewajiban tersebut tidak disertai dengan menjalin hubungan yang baik dengan orang lain, khususnya dengan keluarganya. Abu Hurairah ra menuturkan bahwa Rasulullah SAW bersabda,

“Orang yang pailit dari umatku adalah yang datang pada hari kiamat dengan membawa (pahala) shalat, puasa, dan zakat. Ia datang (membawa pahala-pahala tersebut) padahal semasa di dunia mencerca si anu, memakan harta si anu, mengalirkan darah si anu, dan memukul si anu. Maka ia memberikan pahala amal kebajikannya kepada si anu. Jika pahal kebajikannya telah habis sebelum seluruh kewajibannya ditunaikan, maka dosa (keburukan) mereka diserahkan kepadanya, kemudia ia dilemparkan ke neraka.”  
H.R. Muslim, Tirmidzi, dan Ahmad bin Hanbal)

Bilang kepada Lalat, Jangan Ganggu Aku

Suatu hari Raja Harun Al-Rasyid yang merasa sangat terganggu oleh pikiran-bebas Bahlul, berkata kepadanya :

“Jika kamu dapat membuktikan bahwa aku tidak lebih kuasa dari makhluk lain, termasuk kamu sendiri, aku akan memberimu seratus keeping emas. Jika tidak dapat, aku akan mengarakmu dengan jenggot tercukur di atas keledai, mengelilingi kota seperti orang gila.”


“Akan aku coba. Tetapi sebelumnya aku minta Paduka memerintahkan lalat-lalat agar jangan menggangguku,” jawab Bahlul.

“Tapi lalat tidak mungkin mematuhi perintahku,” kata Raja. Lalu dia berpikir sejenak dan membatalkan taruhannya.

Humor-Humor Sufi
By : Massud Farzan

Mati di India

Malaikat Maut menatap tajam kepada salah seorang pembantu Sulaiman. Karena amat takut, orang itu segera berkata kepada Sulaiman :

“Aku melihat Malaikat Maut menatapku. Aku takut dia akan segera emncabut nyawaku. Tolong perintahkan angin untuk menerbangkan aku ke India, sehingga bila Malaikat Maut kembali ke sini dia tidak akan melihatku dan barangkali akan melupakan aku.”


Lalu Sulaiman memberikan perintah kepada angin, untuk menerbangkan orang itu ke India.

Ketika Malaikat Maut kembali, Sulaiman bertanya kepadanya : “Mengapa engkau tadi menatap tajam kepada pembantuku?”

“Aku diperintahkan untuk mencabut nyawanya dalam waktu satu jam di India. Bila aku melihat dia disini bersamamu tadi aku jadi berpikir bagaimana itu mungkin.”


Humor-Humor Sufi
By : Massud Farzan

Kerajaan dan Seteguk Air

Konon pada suatu hari Raja Harun Al-Rasyid mencari-cari Bahlul dan meminta nasihat yang berharga darinya.

Kata Bahlul, “Katakan padaku, wahai Raja, kalau Tuan kebetulan sedang berada di padang pasir dan hampir mati kehausan, Tuan berani membayar berapa untuk seteguk air?”

“Seratus dinar,” kata sang Raja.

  


“Kalau orang yang punyai itu tidak mau uang? Maukah Tuan menyerahkan separo dari kerajaan Tuan kepadanya?”

“Tentu,” kata Harun.

“Jika setelah minum air itu ternyata Tuan terkena penyakit yang mengancam jiwa Tuan, Tuan mau memberikan apa untuk memulihkan kesehatan Tuan?”

“Yang separonya lagi.”

“Maka,” kata Bahlul, janganlah terlalu lupa diri dengan kerajaan Tuan, sebab harga sebuah kerajaan itu hamper sama dengan seteguk air.”


Humor-Humor Sufi
By : Massud Farzan

Tuesday, November 1, 2011

Iman adalah Kehidupan

Orang yang paling menderita adalah mereka yang khilangan iman dan keyakinan. Selamanya ia akan hidup gamang, murka, rendah, dan hina. “Siapa yang berpaling dari peringatan-Ku, ia akan hidup menderita.

Yang bisa membuat jiwa bahagia, bersih, suci, dan gembira, serta yang bisa mengahlau risau dan galau hanyalah iman kepada Allah, Sang Pengatur semesta alam. Hidup baru terasa nikmat dengan iman.

Apabila iman telah lenyap tidak ada lagi kehidupan
Tidak ada lagi dunia bagi yang tidak menghidupkan agama

Cara terbaik yang dilakukan orang ateis adalah bunuh diri dengan harapan dirinya terlepas dari belenggu dan kegelapan. Itulah hidup jika tanpa dilandasi iman. Laknat dan kecaman terus menyertai orang yang keluar dari ajaran Allah. “Demikianlah Kami memalingkan hati an penglihatan mereka sebagaimana mereka tidak beriman kepada-Nya kali pertama. Dan Kami biarkan buta dalam kesesatannya.

Kini saatnya dunia menerima dan meyakni sepenuhnta bahwa tiada Tuhan selain Allah setelah penelitian panjang selama berabad-abad menyimpulkan bahwa berhala adalah khurafat, kekufuran adalah laknat, dan ateisme adalah dusta. Sebaliknya, para Rasul itu benar dan Allah Maha Benar; Dia Pemilik kekuasaan, pujian, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.

Kebahagiaan dan ketenteraman anda bergantung kepada sejauh mana kekuatan dan kehangatan iman anda. “siapa yang beramal saleh, baiklaki-laki maupun perempuan, sementara ia mukmin, maka akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik serta akan Kami balas mereka sesuai dengan amal terbaik yang mereka lakukan.

Yang dimaksud dengan kehidupan yang baik pada ayat di atas adalah keyakinan terhadap janji Tuhan, keteguhan hati dalam mencintai-Nya, bersihnya jiwa dari berbagai penyimpangan, ketenangan menghadapi berbagai peristiwa, ketenteraman kalbu saat menerima ketentuan-Nya, serta ridho mereka terahdap takdir. Sebab, mereka rela Allah sebagai Tuhan, Islam sebagai agama, dan Muhammad sebagai nabi dan rasul.

From the book : 30 Rahasia Hidup Tenteram dan Bahagia
By : DR. Aidh Al-Qarni

Menantikan ganti dari Allah

Allah tidak mengambil sesuatu darimu kecuali Dia pasti menggantinya dengan yang lebih baikselama anda bersabar dan mengharap dari-Nya.  “Siapa yang bersabar ketika penglihatannya diambil, akan Kugantikan ia dengan surga.” “Siapa yang berahrap kepada Allah ketika kehilangan orang yang dicinta, Kugantikan ia dengan surga.” Siapa yang kehilangan anak-anaknya dan kemudian bersabar akan dibangunkanuntuknya rumah pujian (Bayt al-hamd) di surga. Demikian seterusnya. Ini hanya sekadar contoh.

Karena itu, janganlah bersedih dengan musibah yang menimpa, sebab Zat yang menetapkannya memiliki surga dan pahala.

Wali Allah yang mendapat musibah dan ujian diberi penghormatan di surga firdaus, “Salam sejahtera atas kalian berkat kesabaran kalian. Inilah tempat terbaik untuk kalian.

Sudah selayaknya kita melihat ganti dan pahala dari musibah yang menimpa. “Salawat dan rahmat Tuhan tercurah atas mereka. Mereka adalah orang-orang yang mendapat petunjuk.” Selamat bagi mereka yang terkena musibah.

Usia dunia sangat singkat. Kekayaannya juga terbatas. Sementara, akhirat jauh lebih baik dan lebih kekal. Maka siapa yang mendapat musibah di dunia, ia akan selamat di akhirat. Siapa yang penat di dunia, ia akan istirahat disana. Orang yang terpaut pada dunia dan mencintainya, mereka sangat takut kehilangan bagian darinya serta mencari kesenangan padanya. Sebab, hanya dunia yang mereka harapkan. Musibah tampak berat dan sukar. Sebab, mereka hanya melihat ke bawah kaki mereka yang tidak lain hanyalah dunia yang fana dan hina.

Wahai yang terkena musibah! Setiap kali ada yang hilang sebenarnya anda beruntung. Allah telah mengirim untuk anda risalah berhias kelembutan, pahala, dan pilihan terbaik-Nya. Orang yang mendapat musibah hendaknya melihat bahwa hasil dari itu semua adalah, “Diadakan diantara mereka dinding berpintu yang di sebelah dalamnya berupa rahmat, sementara sebelah luarnya berupa siksa.” Yang terdapat di sisi Allah tentu lebih baik, lebih kekal, lebih menenangkan, lebih agung, dan lebih mulia.

From the book : 30 Rahasia Hidup Tenteram dan Bahagia
By : DR. Aidh Al-Qarni
 
Free Blogger Templates