Partner

Pages

Monday, March 28, 2011

Tafsir Mimpi Ayat Al-Quran

Wah,malam ini saya mimpi membaca Surat Al-Fatihah,sekilas teringat kejadian sewaktu KKN dulu sekitar 2 tahun yang lalu,saya juga pernah bermimpi membaca Al-Fatihah bahkan sampai mengigau...hahaha...
Karena penasaran dengan maknanya,akhirnya saya coba mencari Tafsir Mimpi. 



Berikut Tafsir mimpi membaca Al Qur'an yang kira-kira isinya adalah sebagai berikut :


Al-Fatihah: Dibukakan baginya pintu-pintu kebaikan dan ditutup pintu keburukan.

Al-Baqarah: Panjang umurnya dan baik agamanya.

Ali Imran: Bersih diri dan bersih jiwanya serta sanggup menghujah pihak-pihak yang batil.

An-Nisa': Menjadi pembagi harta warisan, mewarisi wanita dan mewariskan harta karena umurnya yang panjang.

Al-Ma'idah: Tinggi darjatnya,kuat keyakinannya dan baik kewarakannya.

Al-An'am: Banyak binatang peliharaannya dan dia menjadi pemurah.

Al-A'raf: Tidak akan keluar dari dunia sebelum dia menginjak bukit Turisina.

Al-Anfal: Menang melawan musuh dan dia mendapat harta ghanimah.

At-Taubah: Hidup terpuji di tengah-tengah masyarakat dan mati dalam keadaan bertaubat.

Yunus: Bagus ibadatnya dan man daripada tipudaya serta ilmu sihir.

Hud: Berhasil tanam-tanamannya dan berkembang binatang ternaknya.

Yusuf: Pada mulanya dia dianiaya orang tetapi kemudian pergi merantau dan berhasil di perantauan.

Al-Ra'du Ibrahim: Menghafaz banyak doa dan cepat beruban. Bagus agama dan urusannnya di sisi Allah.

Al-Hijr: Terpuji di sisi Allah SWT dan di sisi manusia.

An-Nahl: Diberikan ilmu dan kalau dia sedang sakit bererti dia akan sembuh.

Bani Israil: Mulia di sisi Allah SWT dan menang melawan musuh-musuhnya.

Al-Kahfi: Tercapai cita-citanya dan panjang umurnya sehingga dia bosan hidup dan rindu akan mati.

Maryam: Menghidupkan sunah para nabi, dituduh dan dihinakan teteapi akhirnya terbukti kesuciannya.

Taha: Kebal dari khianat tukang-tukang sihir.

Al-Anbiya': Mendapat kemudahaan dan kebahagiaan setelah menghadapi kesusahan dan mendapat ilmu dan khusyuk.

Al-Haj: Dapat mengerjakan haji berulang-ulang insya-Allah.

Al-Mukminun: Kuat imannya dan mati dalam iman.

An-Nur: Allah SWT menerangi hati dan kuburnya.

An-Furqan: Menjadi pemisah antara yang hak dan batil.

As-Syu'ara: Allah SWT melindunginya dari kejahatan.

An-Naml: Diberikan kerajaan atau kekuasaan.

Al-Qasas: Diberikan perbendaharaan yang halal.

Al-Ankabut: Dia dalam penjagaan Allah SWT sehingga matinya.

Ar-Rum: Allah SWT memberikan kekuatan kepadanya untuk menakluki negeri kaum musyrikin.

Luqman: Diberikan hikmah.

As-Sajdah: Mati di atas sejadahnya dan menjadi orang yang berjaya di sisi Allah SWT.

Al-Ahzab: Menjadi kelompok orang bertakwa dan pengikut kebenaran.

Saba': Zuhud di dunia dan suka beruzlah (mengasingkan diri dari masyarakat yang banyak mengerjakan dosa.

Fatir: Allah SWT membukakan pintu-pintu nikmat kepadanya.

Yasin: Dijadikan sebagai pencinta pengikut Rasulullah SAW.

As-Saffat: Mendapat anak yang taat dan mempunyai keyakinan.

Sad: Pandai bertukang dan banyak hartanya.

Al-Zumar: Bersih agamanya dan baik akhir hayatnya.

Al-Mukmin: Diangkat darjatnya di dunia dan akhirat dan mengalir kebaikan-kebaikan melalui tangannya.

Hamim As-Sajdah: Menjadi penyeru kepada yang hak dan ramai yang mencintainya.

Hamim Ain Sin Qaf: Panjang umurnya.

Al-Zukhruf: Jujur dalam percakapannya.

Al-Dhukan: Diberikan kekayaan.

Al-Jasiah: Menjadi khusyuk dan takut kepada Allah SWT.

Al-Ahqaf: Melihat perkara-perkara ajaib di dunia.

Muhammad: Menjadi baik sirah (perjalanan hidupnya).

Al-Fath: Diberi taufik untuk berjihad.

Al-Hujurat: Allah SWT merahmatinya.

Qaf: Dimurahkan rezekinya.

Al-Zariat: Menjadi tanam-tanamnya.

Al-Tur: Bererti dia sudah dekat dengan Makkah Al-Mukarramah.

An-Najm: Mendapat anak yang cantik dan terpandang.

Al-Qamar: Kebal daripada ilmu-ilmu sihir.

Ar-Rahman: Mendapat nikmat di dunia dan mendapat rahmat di akhirat.

Al-Waqi'ah: Bersegera kepada taat.

Al-Hadid: Sihat badan dan dipuji orang.

Al-Mujadalah: Membantah pihak yg. batil serta sanggup memberikan hujah-hujah bernas.

Al-Hasyar: Dia mengancurkan musuh-musuhnya.

Al-Mumtahanah: Mendapat rintangan dan cubaan tetapi diberi ganjaran.

As-Saff: Ingin mati syahid.

Al-Jum'at: Allah SWT mengumpulkan pelbagai kebaikan baginya.

Al-Munafiqun: Lepas daripada kemunafikan.

At-Taghabun: Tetap di atas petunjuk.

At-Talaq: Terjadinya pertengkaran antara suami dan isteri dan terkadang sampai kepada perceraian.

Al-Mulk: Besar kerajaannya.

Nun al-Qalam: Diberi kefasihan dan pandai menulis.

Al-Haqqah: Dia berdiri di atas hak.

Al-Ma'arij: Berada dalam keadaan aman di ditolong.

Nuh: Menjadi penyeru kepada kebaikan dan pencegah dari yang mungkar serta mengalahkan musuh-musuhnya.

Al-Jin: Terpelihara dari gangguan syaitan.

Al-Muzammil: Diberi taufik untuk mengerjakan solat tahjud.

Al-Mudassir: Baiklah tempat tidurnya dan dia menjadi orang sabar.

Al-Qimayah: Tidak mahu bersumpah untuk selama-lamanya.

Al-Insan: Menjadi orang yang pemurah, bersyukur dan baik penghidupannya.

Al-Mursalat: Diluaskan rezekinya.

'Amma Yatussalun: Menjadi mulia dan masyur kemuliaannya.

An-Nazi'at: Dicabut kesusahan dan sifat khianat dari hatinya.

'Abasa: Dia memberikan zakat dan sedekah.

Al-Takwir: Banyak melancong dan banyak mendapat keuntungan.

Al-Infithoor: Dekat kepadanya raja-raja dan pembesar serta mereka menghormatinya.

Al-Mutaffifin: Allah SWT memberikan sifat amanah kepadanya, sifat adil dan menyempurnakan janji.

Al-Insyiqaq: Ramai anak dan keturunannya.

Al-Buruj: Lepas dari dukacita dan mendapat ilmu. Ada yang mengatakan ilmu yang dimaksud ialah ilmu nujum.

At-Tariq: Diberi taufik untuk banyak bertasbih.

Al-A'la: Mudah segala urusannya.

Al-Ghasiyah: Naik pangkat atau martabatnya.

Al-Fajr: Diberi pakaian yang cantik-cantik.

Al-Balad: Suka membeRi makan kepada orang lain, memuliakan anak yatim dan menyayangi orang-orang lemah.

As-Syams: Diberikan kepintaran, kecerdikan dan kefahaman.

Al-Lail: Diberi taufik untuk qiyamullail dan terpelihara daripada terbongkarnya rahsianya.

Ad-Dhuha: Dia memuliakan orang-orang miskin dan anak yatim.

Al-Alaq: Dijadikan atau menjadi orang yang tawaduk, fasih dan cantik tulisannya.

Al-Qadar: Panjang umur serta tinggi martabatnya.

Al-Bayyinah: Dengan izin Allah, mendapat pertunjuk di tangannya kaum yang zalim.

Al-Zalzalah: Allah mengoncongkan dengannya tumit orang-orang kafir.

Al-'Adiyat: Mendapat kuda.

Al-Qariah: Menjadi mulia kerana bertakwah dan banyak beribadah.

At-Takasur: Menjadi zuhud dan tidak menumpuk harta.

Al-Asr: Dijadikan orang sabar dan mentaati kebenaran. serta mendapat keuntungan yang banyak.

Al-Humazah: Dia mengumpul harta yang banyak yang bermanfaat baginya untuk amal-amal kebajikan.

Al-Fil: Ditolong untuk menentang musuh-musuhnya dan di tangannnya Islam dapat menakluki kawasan musuhnya.

Al-Quraisy: Dia memberi makan orang-orang miskin dan terjadi hubungan erat di antaranya dan hamba Allah yang lain.

Al-Ma'un: Berjaya mangalahkan orang-orang yang menentangnya.

Al-Kausar: Banyak kebaikannya di dua negeri.

Al-Kafirin: Diberi taufik untuk menentang orang-orang kafir.

An-Nasr: Allah SWT menolongnya untuk melawan musuh-musuhnya.

Al-Lahab: Sebahagian orang munafik memusuhinya tetapi akhirnya dikalahkan oleh Allah

Al-Ikhlas: Mendapat kesenangan, mulia dan terpelihara akidahnya.

Al-Falaq: Allah SWT memeliharanya dari kejahatan manusia, jin, gangguan binatang dan dengki manusia.

An-Nas: Selamat daripada gangguan syaitan dan tenteranya.

dan Alhamdulillah ternyata maknanya baik =)


Wednesday, March 23, 2011

Kisah Malaikat Rahmat dan Malaikat Azab

Dalam sebuah hadis dikisahkan, pada zaman dahulu ada seorang lelaki yang telah membunuh 99 orang. Dia ingin menjumpai pendeta untuk meminta fatwa supaya dapat bertobat dari dosa. Ketika bertemu dengan pendeta itu, dia menerangkan bahwa dirinya telah membunuh 99 orang dan bertanya apakah masih mempunyai peluang untuk bertobat. Pendeta itu dengan tegas mengatakan tidak bisa bertobat karena dosanya terlalu banyak. Lelaki itupun marah dan langsung membunuh pendeta itu, menjadikannya mangsa yang ke-seratus.


Dia masih ingin bertobat dan terus mencari ulama yang bisa membantunya. Dia lalu berjumpa seorang ulama dan menceritakan bahwa dirinya telah membunuh seratus orang. Ia pun bertanya apakah Allah masih menerima tobatnya. Ulama itu menerangkan bahwa orang itu masih mempunyai harapan untuk bertobat. Ulama itu menyuruh lelaki tersebut pergi ke sebuah negeri yang di dalamnya terdapat sekumpulan orang yang ahli ibadah. Apabila sampai disana, ulama itu menyuruhnay tinggal di situ dan beribadah bersama mereka. Ulama itu melarangnya pulang ke negeri asalnya yang penuh dengan kemaksiatan.


Lelaki itu mengucapkan terimaksih lalu pergi menuju negeri yang diterangkan oleh ulama tadi. Baru saja sampai setengah perjalanan, dia jatuh sakit lalu meninggal dunia.


ketika itu, terjadilah perdebatan antara dua malaikat, yaitu Malaikat Rahmat dan Malaikat Azab. Malaikat Rahmat ingin membawa roh lelaki itu ke surga. Menurutnya, orang tersebut baik lantaran niatnya untuk bertobat. Sementara itu, Malaikat Azab mengatakan bahwa orang tersebut mati dalam keadaan su'ul khatimah. Alasannya, dia telah membunuh seratus orang dan masih belum mempunyai amal kebajikan sedikitpun. Merekapun saling berebutan dan tidak dapat memutuskan keadaan lelaki itu.


Allah kemudian mengantar seorang malaikat lain berupa manusia untuk mengadili perdebatan tersebut. Dia menyuruh kedua malaikat mengukur jarak tempat kejadian itu. Apakah tempat kejadian itu lebih dekat dengan tempat kebajikan yang akan dituju atau lebih dekta dengan tempat asalnya yang buruk? Jika jaraknya lebih dekat dengan tempat kebajikan, dia milik Malaikat Rahmat. Sebaliknya, apabila jaraknya lebih dekta dengan tempat asalnya, dia milik Malaikat Azab. Setelah diukur, didapati jarak ke negeri kebajikan melebihi ukuran sejengkal. Roh lelaki itupun lalu diambil Malaikat Rahmat dan akhirnya mendapat pengampunan Allah.


Dari cerita ini didapat bahwa penyesalan merupakan kunci utama seseorang untuk melakukan tobat. Dari penyesalan yang tidak main-main ini, sesorang akan berinisiatif dan menyusun langkah-langkah strategis untuk melnajutkan perjalanan (tarekat)-nya menapaki tangga-tangga kehidupan selanjutnya. Hal ini seirama dengan apa yang pernah dilontarkan Rasulullah SAW yang menyatakan bahwa An-nadamu taubatun, penyesalan itu adalah tobat.

Keadaan Manusia di Alam Kubur

Alkisah Abu Said meriwayatkan dari Hujaj al-Aswad. Hujaj berkata : "Aku bermimpi seakan aku masuk ke dalam kubur. Aku melihat penduduk kubur seolah mereka sedang tertidur. (dalam kubur itu) Aku benar-benar telah membelah tanah yang menaungi kuburan mereka. Pemandangan yang aku dapati dari mereka adalah ; ada dari mereka yang tiur di atas pakaian yang terbuat dari pohon rami, ada dari mereka yang tertidur di atas debu, ada dari mereka yang tertidur di atas kain sutera dan kain brokat (kain sutera yang bersulam emas atau perak), ada yang tidur di atas selasih (pohon kemangi), ada dari mereka yang tertidur dalam keadaan tersenyum, ada dari mereka yang warna tubuhnya memancarkan cahaya, ada dari mereka yang warnanya berubah-ubah."


Hujaaj kemudian melanjutkan ceritanya : "Ketika melihat itu semua, aku menangis, aku lantas berdoa : Wahai Tuhan, kalau Engkau menghendaki, niscaya Engkau akan memberikan karamah (kemuliaan) yang sama atas mereka.


Tiba-tiba ada suara yang menyeru dari dalam kubur itu : "Wahai Hujaaj, tempat ini adalah rumahnya amal perbuatan." Aku kemudian terbangun disertai rasa khawatir dan ketakutan setelah mendengar suara itu.

Berpisah dengan Kekasih

Alkisah salah seorang ulama bercerita : "Saya melihat Ibnu Zam'ah setiap harinya selalu bersama dengan seorang pemuda, dan hampir-hampir ia tidak pernah berpisah dengan pemuda itu. Akan tetapi pada suatu saat akhirnya mereka berpisah."


Peristiwa tersebut kemudian membuat saya untuk bertanya kepada sang pemuda : "Apa yang mnyebabkan kalian berpisah?"
Pemuda menjawab : "Saya tidak tahu permasalahannya."


Aku kemudian bertanya kepada Ibnu Zam'ah dengan pertanyaan yang sama, ia menjawab : "Tidak ada bagi Allah seorang penerus dan pengganti, saya takut pertemananku dengan pemuda itu akan mendatang fitnah dalam diri saya. Maka lantas saya berpisah dengannya tanpa sedikitpun ada benci ataupun marah. Sungguh saya takut akan terjadinya hal-hal yang dibenci oleh Allah, sehingga kelak besok di hari kiamat saya tidak bisa melihat wajahnya setelah sekian lama saya merindukannya, dan Allah akan memisahkan kami ketika para kekasih dikumpulkan."


Sepertinya inilah cinta sejati yang sebenarnya yaa...^^

Orang yang Paling Menyesal Pada Hari Kiamat

Alkisah ada sebagian ulama yang menceritakan, bahwa pada hari kiamat besok tidak ada orang yang paling menyesal kecuali tiga orang.


Pertama : seorang lelaki yang mempunyai budak. Lelaki itu kemudian mengajarkan kepada budak tentang Islam dan syariatnya. Budak berubah menjadi orang yang taat, sedangkan lelaki itu malahan tidak taat kepada Allah. Yang demikian itu, sang budak masuk surga, sedangkan sang tuan masuk neraka.


Kedua : sesorang yang mengais dari segala penjuru, akan tetapi orang itu tidak menggunakan harta tersebut untuk sedekah. Kemudian harta itu diwarisi oleh orang lain. Orang lain kemudian bekerja dengan penuh ketaatan yang digunakan bagi dirinya. Orang yang mewarisi harta akan selamat karena tindakannya itu, sebaliknya lelaki yang perama akan celaka.


Ketiga : sesorang yang mengajarkan ilmu kepada orang lain. Orang yang diajar ini kemudian mengamalkan ilmu yang mereka peroleh, sedangkan ia tidak mengamalkannya. Sungguh orang-orang yang telah diajar dan mengamalkan ilmu itu adalah orang-orang yang beruntung, sedangkan lelaki itu termasuk orang-orang yang hancur (menyesal). 

Tuesday, March 22, 2011

Ketika Neraka Menyambutmu

JEMBATAN NERAKA

(SHIRATH; SETIPIS RAMBUT SETAJAM PEDANG)

Salah satu peristiwa dahsyat  yang bakal dialami oleh setiap orang yang telah mengucapkan ikrar syahadat Tauhid ialah keharusan menyeberangi suatu jembatan yang dibentangkan di atas kedua punggung neraka jahannam. Ia tidak saja dialami oleh ummat Islam dari kalangan ummat Nabi Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam, melainkan semua orang beriman dari ummat para Nabi sebelumnya juga wajib mengalaminya. Peristiwa ini akan dialami oleh setiap orang beriman, baik mereka yang imannya sejati maupun yang berbuat banyak maksiat termasuk kaum munafik.  Menurut sebagian ahli tafsir peristiwa menyeberangi jembatan di atas neraka telah diisyaratkan Allah di dalam Al-Qur’anul Karim.
”Dan tidak ada seorangpun daripadamu, melainkan mendatangi neraka itu.
 Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan. Kemudian Kami akan menyelamatkan orang-orang yang bertakwa dan membiarkan orang-orang yang zalim di dalam neraka dalam keadaan berlutut.”
 (QS Maryam ayat 71)

Dalam sebuah hadits bahkan secara lebih detail Nabishollallahu ’alaih wa sallam  menggambarkan keadaan jembatan dimaksud. Jembatan itu lebih tipis dari sehelai rambut dan lebih tajam dari sebilah pedang. Laa haula wa laa quwwata illa billah...! Betapa sulitnya bagi kita untuk berjalan menyeberang di atasnya. Tetapi Allah Maha Perkasa sekaligus Maha Bijaksana. Allah akan berikan bekal bagi orang-orang yang imannya sejati untuk sanggup melintas di atas jembatan tersebut. Beginilah gambaran Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam mengenai jembatan tersebut dengan kejadian-kejadian yang menyertainya : 

Pada hari ketika orang-orang munafik laki-laki dan perempuan 
berkata kepada orang-orang yang beriman:
 “Tunggulah kami supaya kami dapat mengambil sebahagian dari cahayamu”. Dikatakan (kepada mereka): “Kembalilah kamu ke belakang dan carilah sendiri cahaya (untukmu)”. Lalu diadakan di antara mereka dinding yang mempunyai pintu. Di sebelah dalamnya ada rahmat dan 
di sebelah luarnya dari situ ada siksa.
(QS Al-Hadid ayat 13)

PINTU NERAKA
Rasulullah SAW pernah bertanya kepada Jibril : “Apakah pintu neraka itu seperti rumah kami ?”. Jibril menjawab : “Tidak, pintu neraka terbuka ke bawah. Oleh karena itu, sebagian lebih ke bawah dari pada sebagian yang lain. Jarak dari satu pintu ke pintu yang lain sejauh perjalanan 700 tahun. Setiap pintu neraka panasnya lebih hebat bila dibandingkan dengan pintu yang ada disampingnya, dengan selisih 70 kali lipat.”

Beliau bertanya lagi : “Siapa yang menempati pintu-pintu neraka tersebut ?” Jibril menjawab : “Pintu paling bawah ditempati orang munafiq, orang kafir, termasuk keluarga Fir’aun. Nama pintunya adalahHawiyah. Pintu ke dua ditempati oleh orang-orang musyrik. Nama pintunya Jahim. Pintu ke tiga ditempati oleh orang-orang yang menyembah berhala, nama pintunya Saqar. Pintu ke empat ditempati oleh iblis dan orang yang mengikutinya, serta Majusi. Nama pintunya Ladza. Pintu kelima didalamnya ditempati oleh orang Yahudi, nama pintunya Huthamah. Pintu keenam ditempati oleh orang-orang Nasrani. Nama pintunya Sa’ir”. Kemudian Jibril berdiam, Nabi SAW lantas bertanya : “Wahai Jibril, kenapa kamu menceritakan kepadaku tentang orang yang menempati pintu ke tujuh ?”.

Jibril berkata : “Apakah engkau bertanya kepadaku tentang orang yang menempati pintu ketujuh?”. Beliau menjawab : “Ya”. Jibril kemudian berkata : ” Wahai Muhammad, yang menempati pintu ketujuh adalah umatmu yang melakukan dosa besar yang mati sebelum bertobat”.

Mendengar jawaban Jibril, beliau jatuh pingsan. Tatkala sudah sembuh dari pingsannya beliau berkata : “Wahai Jibril, besar musibahku dan aku sangat takut bila umatku dimasukkan ke dalam neraka”. Jibril berkata “Ya”, akan dimasukkan ke neraka orang yang melakukan dosa besar dari umatmu”. Setelah itu Rasulullah SAW menangis, Jibril pun ikut menangis karena menangisnya beliau.

Melihat hal itu, beliau berkata kepada Jibril : “Wahai Jibril, kenapa engkau menangis, bukankah engkau adalah Ruhul Al-Amin?”. Jibril menjawab : “Aku takut kalau aku dicoba seperti apa yang dicobakan kepada Malaikat Harut dan Marut, karena itu aku menangis”. Allah lantas berfirman : “Wahai Jibril, Wahai Muhammad, Aku menjauhkan kalian berdua dari neraka, tapi janganlah kalian berdua merasa aman dari siksaKu.”

Sedangkan mengenai neraka Jahanam Ibnu Abbas meriwayatkan : pada hari kiamat neraka Jahanam didatangkan, disekeliling Jahanam terdapat 70.000 barisan para Malaikat. Setiap baris jumlahnya lebih banyak dari pada jumlah jin dan manusia. Mereka mendekat memegang kendali Jahanam. Jahanam juga memiliki 4 kaki, jarak antara kaki sejauh perjalanan 1.000 tahun. Ia juga mempunyai 30 kepala, setiap kepala terdapat 30.000 mulut. Setiap mulut terdapat 30.000 gigi geraham. Setiap gigi geraham besarnya seperti gunung Uhud seribu kali. Setiap mulut terdapat dua bibir, setiap bibir besarnya seperti luas dunia. Di dalam dua bibirnya terdapat rantai dari besi, setiap satu rantai terdapat 70.000 lingkaran dipegang oleh para Malaikat yang tak terhitung jumlahnya.

WELCOME TO...(ISI NERAKA)
Dalam hadits diceritakan: Jibril datang kepada Nabi Muhammad SAW, maka beliau berkata : “Wahai Jibril, sifatilah kepadaku tentang neraka”. Jibril berkata : “Allah telah menciptakan neraka, apinya sudah dinyalakan 1000 tahun yang lalu, sampai neraka itu menjadi hitam. Hitamnya neraka seperti malam yang gelap, apinya tidak pernah padam, juga terus menjilat-jilat, bara api neraka selamanya tidak pernah padam”.

Mujahid berkata : “Jahanam itu mempunyai beberapa ular yang besarnya seperti leher unta, juga terdapat kalajengking yang besarnya seperti keledai sampai penduduk neraka pada lari ketakutan. Ular-ular itu mengigit setiap bibir ahli neraka untuk dikelupas kulitnya. Tidak ada yang bisa selamat penduduk neraka dari siksaan seperti ini, kecuali ia lari ke neraka yang lain.”

Abdullah bin Abbas meriwayatkan, bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda : “Di dalam neraka terdapat ular-ular yang besarnya seperti leher unta. Jika ular itu mengigit salah seorang dari penduduk neraka dengan sekali gigitan, maka rasa sakitnya dapat dirasakan sampai 40 tahun”

Ibnu Mas’ud r.a. berkata : “Api dunia kalian hanyalah satu juz dari 70 juz api neraka. Jikalau api neraka itu tidak dimasukkan ke dalam lautan dua kali, maka kalian tidak akan bisa mengambil kemanfaatan sedikitpun dari api ini”.

Mujahid berkata : “Sesungguhnya api kalian ini selalu memohon perlindungan dari api Jahanam”.

Di dalam hadits diceritakan : Ketika Allah mengutus Jibril pergi ke tempat Malaikat yang menjaga neraka untuk meminta api guna diberikan pada Nabi Adam a.s. sehingga Nabi Adam bisa memasak dengan api tersebut. Malaikat Malik lantas bertanya kepada Jibril : “Wahai Jibril, berapa yang kamu kehendaki dari api ini ?”. jibril menjawab: “Kira-kira sebesar kurma”.

Malaikat Malik kemudian berkata : “Wahai Jibril, jika aku memberimu api sebesar kurma, maka pasti akan hancur tujuh langit dan bumi akibat dari panasnya api neraka”. Jibril lalu berkata ; “Kira-kira sebesar biji kurma”. Malaikat Malik berkata : “Kalau aku memberimu menurut apa yang kamu kehendaki, maka tidak akan turun dari langit setetes air, juga tidak akan tumbuh dari dalam bumi beberapa tumbuh-tumbuhan”.

Kemudian Jibril melapor : “Ya Tuhanku, berapa yang harus aku ambil api neraka itu ?”. Allah berfirman : “Ambillah kira-kira sebesar semut kecil”. Selanjutnya Jibril mengambil api neraka kira-kira sebesar semut kecil. Setelah itu, api neraka tadi dibenamkan ke dalam lautan sebanyak 70 kali. Jibril kemudian datang dengan membawa api kepada Nabi Adam a.s, lalu api itu diletakkan di atas gunung yang tinggi, maka gunung itu menjadi hancur. Kemudian Jibril mengembalikan api yang sebesar semut tadi ke tempatnya, yaitu neraka, sedangkan asapnya yang masih tertinggal di beberapa batu dan besi ditinggalkan, sampai pada hari ini. Maka api yang ada sekarang ini adalah asap api neraka yang sebesar semut tadi.

Rasulullah SAW bersabda : “Seringan-ringannya siksaan ahli neraka, yaitu seseorang diberi dua sandal dari api, maka otaknya menjadi mendidih sebab dari kedua sandal itu, sebagaimana mendidihnya air yang ada di dalam kendil, sampai tetangganya dapat mendengar mendidihnya otak tersebut. Gigi gerahamnya menjadi bara api, bibirnya menjadi bara api, nyalanya api itu sampai keluar dari dalam perutnya, dari kedua telapak kakinya. Orang yang disiksa seperti ini beranggapan bahwa dirinya termasuk penduduk neraka yang sangat pedih siksanya. Padahal sesungguhnya dia termasuk dari penduduk neraka yang ringan siksanya”.

Rasulullah SAW bersabda : “Demi Allah, penduduk neraka tadi tidak bisa berbicara lagi setelah Allah berfirman demikian, kecuali teriakan dan rintihan dalam neraka. Suara mereka menyerupai khimar, suara pertama berteriak-teriak kemudian merintih”.

Jibril a.s berkata : “Demi Dzat Yang Mengutus Engkau dengan benar sebagai Nabi SAW. Kalau neraka itu dibuka sebesar lubang jarum dari arah Timur, maka pasti akan terbakar penduduk yang ada disebelah barat, karena sangat panasnya api neraka itu. Demi Dzat Yang Mengutus Engkau dengan benar sebagai Nabi SAW. Kalau seandainya satu pakaian ahli neraka digantung diantara langit dan bumi, maka pasti penduduk bumi akan mati, akibat dari panasnya pakaian tersebut.

Demi Dzat Yang Mengutus Engkau dengan benar sebagai Nabi, kalau seandainya satu dzira dari rantai neraka yang sudah disebutkan Allah dalam kitabNya diletakkan di atas gunung, maka pasti gunung itu akan hancur sampai ke dasar bumi ke tujuh.
Demi Dzat Yang Mengutus Engkau dengan benar sebagai Nabi. Jika ada satu orang dari penduduk neraka disiksa dari arah Barat, maka pasti terbakar orang yang berada di bumi Timur, karena pedihnya siksaan tersebut dan sangat panasnya api neraka. Adapun dasar neraka itu sangat dalam, kayu neraka terdiri dari manusia dan batu, sedangkan minuman ahli neraka adalah tembaga mendidih.”

Sumber:  

Kisah Nyata si Kadal

Ketika sedang merenovasi sebuah rumah ,seseorang mencoba merontokkan tembok.

Rumah di Jepang biasanya memiliki ruang kosong diantara tembok yang terbuat dari kayu. Ketika tembok mulai rontok, dia menemukan seekor kadal terperangkap diantara ruang kosong itu karena kakinya melekat pada sebuah paku.

Dia merasa kasihan sekaligus penasaran. Lalu ketika dia mengecek paku itu, ternyata paku tersebut telah ada di situ 10 tahun lalu ketika rumah itu pertama kali dibangun.



Apa yang terjadi? Bagaimana anak kadal itu dapat bertahan dengan kondisi terperangkap selama 10 tahun? Dalam keadaan gelap selama 10 tahun, tanpa bergerak sedikitpun, itu adalah sesuatu yang mustahil dan tidak masuk akal.
Orang itu lalu berpikir, bagaimana kadal itu dapat bertahan hidup selama 10 tahun tanpa berpindah dari tempatnya sejak kakinya melekat pada paku itu!
Orang itu lalu menghentikan pekerjaannya dan memperhatikan kadal itu, apa yang dilakukan dan apa yang dimakannya hingga dapat bertahan.
Kemudian, tidak tahu darimana datangnya, seekor kadal lain muncul dengan makanan di mulutnya...

Orang itu merasa terharu melihat hal itu. Ternyata ada seekor kadal lain yang selalu mem perhatikan kadal yang terperangkap itu selama 10 tahun. Sungguh ini sebuah cinta...cinta yang indah . Cinta dapat terjadi bahkan pada hewan yang kecil seperti dua ekor kadal itu. Apa yang dapat dilakukan oleh cinta? Tentu saja sebuah keajaiban.

Bayangkan, kadal itu tidak pernah menyerah dan tidak pernah berhenti memperhatikan pasangannya selama 10 tahun. Bayangkan bagaimana hewan yang kecil itu dapat memiliki karunia yang begitu mengagum kan. 

Saya tersentuh ketika membaca cerita ini. Lalu saya mulai berpikir tentang hubungan yang terjalin antara keluarga, teman, saudara lelaki, saudara perempuan. Masih sejauh mana rasa cinta itu ada untuk mereka

JANGAN PERNAH MENGABAIKAN ORANG YANG ANDA KASIHI

sumber : http://www.bungakurnia.com/2010/09/s...ri-jepang.html

Tuesday, March 8, 2011

Setanpun Tekejut

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
Tazkirah buat semua….
Ada seorang manusia yang bertemu dengan setan di waktu subuh. Entah bagaimana awalnya, akhirnya mereka berdua sepakat mengikat tali persahabatan. Ketika waktu subuh berakhir dan orang itu tidak mengerjakan solat, maka setan pun sambil tersenyum bergumam, “Orang ini memang boleh menjadi sahabatku..!”
Begitu juga ketika waktu Zuhur orang ini tidak mengerjakan shalat, setan tersenyum lebar sambil membatin, ” Rupanya inilah bakal teman sejatiku di akhirat nanti..!”
Ketika waktu ashar hampir habis tetapi temannya itu dilihatnya masih juga asik dengan kegiatannya, setan mulai terdiam……
Kemudian ketika datang waktunya magrib, temannya itu ternyata tidak shalat juga, maka setan nampak mulai gelisah, senyumnya sudah berubah menjadi kecut. Dari wajahnya nampak bahwa ia seolah-olah sedang mengingat-ngingat sesuatu.
Dan akhirnya ketika dilihatnya sahabatnya itu tidak juga mengerjakan shalat Isya, maka setan itu sangat panik. Ia rupanya tidak bisa menahan diri lagi, dihampirinya sahabatnya yang manusia itu sambil berkata dengan penuh ketakutan, “Wahai sobat, aku terpaksa memutuskan persahabatan kita !”
Dengan keheranan manusia ini bertanya,“Kenapa engkau ingkar janji bukankah baru tadi pagi kita berjanji akan menjadi sahabat ?”.
“Aku takut !”, jawab setan dengan suara gemetar.
“Nenek moyangku saja yang dulu hanya sekali membangkang pada perintah-Nya, yaitu ketika menolak disuruh sujud pada “Adam”, telah dilaknat-Nya; apalagi engkau yang hari ini saja kusaksikan telah lima kali membangkang untuk bersujud pada-Nya (Sujud pada Allah). Tidak terbayangkan olehku bagaimana besarnya murka Allah kepadamu !”, kata setan sambil beredar pergi.
 
Free Blogger Templates