Partner

Pages

Friday, April 15, 2011

Cara Sholat untuk Menghapus Dosa

Sholat bisa menghapus dosa? Bagaimana caranya?
Mari kita simak dulu kisah berikut ini.


Abu Utsman mengatakan, "Aku bersama Salman berada di bawah pohon. Dia mengambil ranting kering dan menggerak-gerakkannya sampai daun-daunnya berguguran. Rasulullah saw. bersabda, 'Sesungguhnya seorang Muslim apabila ia berwudhu dan memperbaiki (menyempurnakan wudhunya), lalu ia sholat lima waktu maka kesalahanya berguguran sebagaimana daun-daun ini berguguran' (HR. Ahmad, Nasa'i dan Thabrani)"




Sholat adalah fasilitas tanpa batas, asal kita mampu menggali energi yang terpendam.
  1. Sholat menghapuskan dosa kecil, apabila dosa besar telah ditinggalkan. Kebersihan adalah ciri orang beriman. Noda dan dosa adalah beban. Kita merasa ringan melangkah bila melepas beban. Otak dan jiwa kita itu ibarat komputer raksasa. Bila ia bersih dari virus, tidak overload, ia akan lincah bergerak, cepat bertindak, akurat bersikap, tidak eror, hang dan trouble.
  2. Wadah yang bersih itu lebih bermanfaat. Seperti air suci yang mensucikan. Seperti tubuh yang bersih, wangi tentu lebih percaya diri, penuh motivasi, dan siap melangkahkan kaki. Adapun kalau wadah kotor akan bikin kesal. Kalau rusak? Dibuang di tempat sampah.
  3. Sholat lima waktu seperti sungai jernih di depan pintu, lima kali sehari kita mandi, lima waktu.
  4. Sholat menghapus dosa laksana gugurnya daun kering di musim kemarau dan ranting yang meranggas. Sebaigaimana kesaksian Salman, cara nabi adalah inspirasi pembelajaran "Quantum Tarbiyah".
  5. Sholat menghapus dosa seperti lepasnya beban dari pundak saat rukuk dan sujud. Rasulullah saw bersabda, "Sesungguhnya seorang hamba ketika berdiri untuk sholat, maka didatngkan semua dosa-dosanya kemudian diletakkan di atas pundaknya. Setiap kali dia rukuk dan sujud, maka dosa-dosa itu berjatuhan darinya" (HR. Thabrani, Baihaqi dan Abu Na'im).
Dalam kondisi yang bersih, suci, bebas dari dosa terasa gamblang dalam memandang, solusi pun datang. Asal sholatnya khusyu', konsentrasi memadukan otak kiri (gerakan ritual) dan otak kanan (memaknai bacaan) serta rasakan sebagai sholat terakhirmu. "Jika kamu berdiri untuk menunaikan sholat, maka sholatlah seprti sholatnya orang yang akan berpisah (meninggal)" (HR. Ibnu Majah).




Sumber: The Way to Win, Solikhin Abu Izzudin

No comments:

Post a Comment

 
Free Blogger Templates