Partner

Pages

Tuesday, November 1, 2011

Iman adalah Kehidupan

Orang yang paling menderita adalah mereka yang khilangan iman dan keyakinan. Selamanya ia akan hidup gamang, murka, rendah, dan hina. “Siapa yang berpaling dari peringatan-Ku, ia akan hidup menderita.

Yang bisa membuat jiwa bahagia, bersih, suci, dan gembira, serta yang bisa mengahlau risau dan galau hanyalah iman kepada Allah, Sang Pengatur semesta alam. Hidup baru terasa nikmat dengan iman.

Apabila iman telah lenyap tidak ada lagi kehidupan
Tidak ada lagi dunia bagi yang tidak menghidupkan agama

Cara terbaik yang dilakukan orang ateis adalah bunuh diri dengan harapan dirinya terlepas dari belenggu dan kegelapan. Itulah hidup jika tanpa dilandasi iman. Laknat dan kecaman terus menyertai orang yang keluar dari ajaran Allah. “Demikianlah Kami memalingkan hati an penglihatan mereka sebagaimana mereka tidak beriman kepada-Nya kali pertama. Dan Kami biarkan buta dalam kesesatannya.

Kini saatnya dunia menerima dan meyakni sepenuhnta bahwa tiada Tuhan selain Allah setelah penelitian panjang selama berabad-abad menyimpulkan bahwa berhala adalah khurafat, kekufuran adalah laknat, dan ateisme adalah dusta. Sebaliknya, para Rasul itu benar dan Allah Maha Benar; Dia Pemilik kekuasaan, pujian, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.

Kebahagiaan dan ketenteraman anda bergantung kepada sejauh mana kekuatan dan kehangatan iman anda. “siapa yang beramal saleh, baiklaki-laki maupun perempuan, sementara ia mukmin, maka akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik serta akan Kami balas mereka sesuai dengan amal terbaik yang mereka lakukan.

Yang dimaksud dengan kehidupan yang baik pada ayat di atas adalah keyakinan terhadap janji Tuhan, keteguhan hati dalam mencintai-Nya, bersihnya jiwa dari berbagai penyimpangan, ketenangan menghadapi berbagai peristiwa, ketenteraman kalbu saat menerima ketentuan-Nya, serta ridho mereka terahdap takdir. Sebab, mereka rela Allah sebagai Tuhan, Islam sebagai agama, dan Muhammad sebagai nabi dan rasul.

From the book : 30 Rahasia Hidup Tenteram dan Bahagia
By : DR. Aidh Al-Qarni

No comments:

Post a Comment

 
Free Blogger Templates