"Resapilah makna setiap apa yang kita ucapkan atau dengar dalam amal kita"
Diantara indahnya ibadah-ibadah dalam Islam adalah bahwa ibadah-ibadah itu bila dihayati, menuntun kita untuk lebih tulus.
Orang yang sholat berjamaah atau sendiri) dengan ria-misalnya sholat karena dilihat mertua-akan luntur rianya bila ia bisa meresapi bacaan sholatnya. Betapa tidak, bila ia meresapi makna Allahu akbar, maka ia akan sadar bahwa segala yang di dunia ini kecil; Allah-lah yang besar. Bila ia menghayati inni wajjahtu wajhiya lilladzii fathara al-samaawaat wa al-ardh (aku hadapkan totalitas diriku pada Yang Mencipta langit dan bumi), ia akan sadar bahwa ia sedang menghadap Allah. Bila ia meresapi arti inna shalaatii wa nusukii wa mahyaaya wa mamaatii li Allah Rabb al-"aalamiin (sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidup dan matiku hanya demi Allah Pengatur semua alam), niscaya ia terketuk untuk membuang orientasinya pada makhluk. Bila ia menyelami makna iyyaa-Ka na'budu wa iyyaa-Ka nasta"iinu (hanya kepada-Mu-lah kami menghamba, dan hanya kepada-Mu-lah kami memohon pertolongan), tentu ia akan malu bila hatinya tak sesuai dengan ucapannya ini.
Demikian pula orang yang mengaji Al-Quran, ia akan bisa mengikis rianya bila ia menghayati ayat-ayat yang dibacanya, karena banyak sekali ayat Al-Quran yang langsung maupun tak langsung mengajarkan keikhlasan.
Demikian pula orang yang mengikuti majelis ilmu. Boleh jadi ada orang yang ikut pengajian hanya lantaran malu menolak perintah mertua, namun sangat mungkin bila ia meresapi makna dari kata-kata ustadznya, ia pun terjebak untuk membuat hatinya ikhlas.
Dan sebagainya...
Sumber :
Ikhlas Tanpa Batas
Belajar Hidup Tulus dan Wajar
No comments:
Post a Comment