JEMBATAN NERAKA
(SHIRATH; SETIPIS RAMBUT SETAJAM PEDANG)
Salah satu peristiwa dahsyat yang bakal dialami oleh setiap orang yang telah mengucapkan ikrar syahadat Tauhid ialah keharusan menyeberangi suatu jembatan yang dibentangkan di atas kedua punggung neraka jahannam. Ia tidak saja dialami oleh ummat Islam dari kalangan ummat Nabi Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam, melainkan semua orang beriman dari ummat para Nabi sebelumnya juga wajib mengalaminya. Peristiwa ini akan dialami oleh setiap orang beriman, baik mereka yang imannya sejati maupun yang berbuat banyak maksiat termasuk kaum munafik. Menurut sebagian ahli tafsir peristiwa menyeberangi jembatan di atas neraka telah diisyaratkan Allah di dalam Al-Qur’anul Karim.
”Dan tidak ada seorangpun daripadamu, melainkan mendatangi neraka itu.
Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan. Kemudian Kami akan menyelamatkan orang-orang yang bertakwa dan membiarkan orang-orang yang zalim di dalam neraka dalam keadaan berlutut.”
(QS Maryam ayat 71)
Dalam sebuah hadits bahkan secara lebih detail Nabishollallahu ’alaih wa sallam menggambarkan keadaan jembatan dimaksud. Jembatan itu lebih tipis dari sehelai rambut dan lebih tajam dari sebilah pedang. Laa haula wa laa quwwata illa billah...! Betapa sulitnya bagi kita untuk berjalan menyeberang di atasnya. Tetapi Allah Maha Perkasa sekaligus Maha Bijaksana. Allah akan berikan bekal bagi orang-orang yang imannya sejati untuk sanggup melintas di atas jembatan tersebut. Beginilah gambaran Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam mengenai jembatan tersebut dengan kejadian-kejadian yang menyertainya :
Pada hari ketika orang-orang munafik laki-laki dan perempuan
berkata kepada orang-orang yang beriman:
“Tunggulah kami supaya kami dapat mengambil sebahagian dari cahayamu”. Dikatakan (kepada mereka): “Kembalilah kamu ke belakang dan carilah sendiri cahaya (untukmu)”. Lalu diadakan di antara mereka dinding yang mempunyai pintu. Di sebelah dalamnya ada rahmat dan
di sebelah luarnya dari situ ada siksa.
(QS Al-Hadid ayat 13)
PINTU NERAKA
Rasulullah SAW pernah bertanya kepada Jibril : “Apakah pintu neraka itu seperti rumah kami ?”. Jibril menjawab : “Tidak, pintu neraka terbuka ke bawah. Oleh karena itu, sebagian lebih ke bawah dari pada sebagian yang lain. Jarak dari satu pintu ke pintu yang lain sejauh perjalanan 700 tahun. Setiap pintu neraka panasnya lebih hebat bila dibandingkan dengan pintu yang ada disampingnya, dengan selisih 70 kali lipat.”
Beliau bertanya lagi : “Siapa yang menempati pintu-pintu neraka tersebut ?” Jibril menjawab : “Pintu paling bawah ditempati orang munafiq, orang kafir, termasuk keluarga Fir’aun. Nama pintunya adalahHawiyah. Pintu ke dua ditempati oleh orang-orang musyrik. Nama pintunya Jahim. Pintu ke tiga ditempati oleh orang-orang yang menyembah berhala, nama pintunya Saqar. Pintu ke empat ditempati oleh iblis dan orang yang mengikutinya, serta Majusi. Nama pintunya Ladza. Pintu kelima didalamnya ditempati oleh orang Yahudi, nama pintunya Huthamah. Pintu keenam ditempati oleh orang-orang Nasrani. Nama pintunya Sa’ir”. Kemudian Jibril berdiam, Nabi SAW lantas bertanya : “Wahai Jibril, kenapa kamu menceritakan kepadaku tentang orang yang menempati pintu ke tujuh ?”.
Jibril berkata : “Apakah engkau bertanya kepadaku tentang orang yang menempati pintu ketujuh?”. Beliau menjawab : “Ya”. Jibril kemudian berkata : ” Wahai Muhammad, yang menempati pintu ketujuh adalah umatmu yang melakukan dosa besar yang mati sebelum bertobat”.
Mendengar jawaban Jibril, beliau jatuh pingsan. Tatkala sudah sembuh dari pingsannya beliau berkata : “Wahai Jibril, besar musibahku dan aku sangat takut bila umatku dimasukkan ke dalam neraka”. Jibril berkata “Ya”, akan dimasukkan ke neraka orang yang melakukan dosa besar dari umatmu”. Setelah itu Rasulullah SAW menangis, Jibril pun ikut menangis karena menangisnya beliau.
Melihat hal itu, beliau berkata kepada Jibril : “Wahai Jibril, kenapa engkau menangis, bukankah engkau adalah Ruhul Al-Amin?”. Jibril menjawab : “Aku takut kalau aku dicoba seperti apa yang dicobakan kepada Malaikat Harut dan Marut, karena itu aku menangis”. Allah lantas berfirman : “Wahai Jibril, Wahai Muhammad, Aku menjauhkan kalian berdua dari neraka, tapi janganlah kalian berdua merasa aman dari siksaKu.”
Sedangkan mengenai neraka Jahanam Ibnu Abbas meriwayatkan : pada hari kiamat neraka Jahanam didatangkan, disekeliling Jahanam terdapat 70.000 barisan para Malaikat. Setiap baris jumlahnya lebih banyak dari pada jumlah jin dan manusia. Mereka mendekat memegang kendali Jahanam. Jahanam juga memiliki 4 kaki, jarak antara kaki sejauh perjalanan 1.000 tahun. Ia juga mempunyai 30 kepala, setiap kepala terdapat 30.000 mulut. Setiap mulut terdapat 30.000 gigi geraham. Setiap gigi geraham besarnya seperti gunung Uhud seribu kali. Setiap mulut terdapat dua bibir, setiap bibir besarnya seperti luas dunia. Di dalam dua bibirnya terdapat rantai dari besi, setiap satu rantai terdapat 70.000 lingkaran dipegang oleh para Malaikat yang tak terhitung jumlahnya.
Beliau bertanya lagi : “Siapa yang menempati pintu-pintu neraka tersebut ?” Jibril menjawab : “Pintu paling bawah ditempati orang munafiq, orang kafir, termasuk keluarga Fir’aun. Nama pintunya adalahHawiyah. Pintu ke dua ditempati oleh orang-orang musyrik. Nama pintunya Jahim. Pintu ke tiga ditempati oleh orang-orang yang menyembah berhala, nama pintunya Saqar. Pintu ke empat ditempati oleh iblis dan orang yang mengikutinya, serta Majusi. Nama pintunya Ladza. Pintu kelima didalamnya ditempati oleh orang Yahudi, nama pintunya Huthamah. Pintu keenam ditempati oleh orang-orang Nasrani. Nama pintunya Sa’ir”. Kemudian Jibril berdiam, Nabi SAW lantas bertanya : “Wahai Jibril, kenapa kamu menceritakan kepadaku tentang orang yang menempati pintu ke tujuh ?”.
Jibril berkata : “Apakah engkau bertanya kepadaku tentang orang yang menempati pintu ketujuh?”. Beliau menjawab : “Ya”. Jibril kemudian berkata : ” Wahai Muhammad, yang menempati pintu ketujuh adalah umatmu yang melakukan dosa besar yang mati sebelum bertobat”.
Mendengar jawaban Jibril, beliau jatuh pingsan. Tatkala sudah sembuh dari pingsannya beliau berkata : “Wahai Jibril, besar musibahku dan aku sangat takut bila umatku dimasukkan ke dalam neraka”. Jibril berkata “Ya”, akan dimasukkan ke neraka orang yang melakukan dosa besar dari umatmu”. Setelah itu Rasulullah SAW menangis, Jibril pun ikut menangis karena menangisnya beliau.
Melihat hal itu, beliau berkata kepada Jibril : “Wahai Jibril, kenapa engkau menangis, bukankah engkau adalah Ruhul Al-Amin?”. Jibril menjawab : “Aku takut kalau aku dicoba seperti apa yang dicobakan kepada Malaikat Harut dan Marut, karena itu aku menangis”. Allah lantas berfirman : “Wahai Jibril, Wahai Muhammad, Aku menjauhkan kalian berdua dari neraka, tapi janganlah kalian berdua merasa aman dari siksaKu.”
Sedangkan mengenai neraka Jahanam Ibnu Abbas meriwayatkan : pada hari kiamat neraka Jahanam didatangkan, disekeliling Jahanam terdapat 70.000 barisan para Malaikat. Setiap baris jumlahnya lebih banyak dari pada jumlah jin dan manusia. Mereka mendekat memegang kendali Jahanam. Jahanam juga memiliki 4 kaki, jarak antara kaki sejauh perjalanan 1.000 tahun. Ia juga mempunyai 30 kepala, setiap kepala terdapat 30.000 mulut. Setiap mulut terdapat 30.000 gigi geraham. Setiap gigi geraham besarnya seperti gunung Uhud seribu kali. Setiap mulut terdapat dua bibir, setiap bibir besarnya seperti luas dunia. Di dalam dua bibirnya terdapat rantai dari besi, setiap satu rantai terdapat 70.000 lingkaran dipegang oleh para Malaikat yang tak terhitung jumlahnya.
WELCOME TO...(ISI NERAKA)
Dalam hadits diceritakan: Jibril datang kepada Nabi Muhammad SAW, maka beliau berkata : “Wahai Jibril, sifatilah kepadaku tentang neraka”. Jibril berkata : “Allah telah menciptakan neraka, apinya sudah dinyalakan 1000 tahun yang lalu, sampai neraka itu menjadi hitam. Hitamnya neraka seperti malam yang gelap, apinya tidak pernah padam, juga terus menjilat-jilat, bara api neraka selamanya tidak pernah padam”.
Mujahid berkata : “Jahanam itu mempunyai beberapa ular yang besarnya seperti leher unta, juga terdapat kalajengking yang besarnya seperti keledai sampai penduduk neraka pada lari ketakutan. Ular-ular itu mengigit setiap bibir ahli neraka untuk dikelupas kulitnya. Tidak ada yang bisa selamat penduduk neraka dari siksaan seperti ini, kecuali ia lari ke neraka yang lain.”
Abdullah bin Abbas meriwayatkan, bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda : “Di dalam neraka terdapat ular-ular yang besarnya seperti leher unta. Jika ular itu mengigit salah seorang dari penduduk neraka dengan sekali gigitan, maka rasa sakitnya dapat dirasakan sampai 40 tahun”
Ibnu Mas’ud r.a. berkata : “Api dunia kalian hanyalah satu juz dari 70 juz api neraka. Jikalau api neraka itu tidak dimasukkan ke dalam lautan dua kali, maka kalian tidak akan bisa mengambil kemanfaatan sedikitpun dari api ini”.
Mujahid berkata : “Sesungguhnya api kalian ini selalu memohon perlindungan dari api Jahanam”.
Di dalam hadits diceritakan : Ketika Allah mengutus Jibril pergi ke tempat Malaikat yang menjaga neraka untuk meminta api guna diberikan pada Nabi Adam a.s. sehingga Nabi Adam bisa memasak dengan api tersebut. Malaikat Malik lantas bertanya kepada Jibril : “Wahai Jibril, berapa yang kamu kehendaki dari api ini ?”. jibril menjawab: “Kira-kira sebesar kurma”.
Malaikat Malik kemudian berkata : “Wahai Jibril, jika aku memberimu api sebesar kurma, maka pasti akan hancur tujuh langit dan bumi akibat dari panasnya api neraka”. Jibril lalu berkata ; “Kira-kira sebesar biji kurma”. Malaikat Malik berkata : “Kalau aku memberimu menurut apa yang kamu kehendaki, maka tidak akan turun dari langit setetes air, juga tidak akan tumbuh dari dalam bumi beberapa tumbuh-tumbuhan”.
Kemudian Jibril melapor : “Ya Tuhanku, berapa yang harus aku ambil api neraka itu ?”. Allah berfirman : “Ambillah kira-kira sebesar semut kecil”. Selanjutnya Jibril mengambil api neraka kira-kira sebesar semut kecil. Setelah itu, api neraka tadi dibenamkan ke dalam lautan sebanyak 70 kali. Jibril kemudian datang dengan membawa api kepada Nabi Adam a.s, lalu api itu diletakkan di atas gunung yang tinggi, maka gunung itu menjadi hancur. Kemudian Jibril mengembalikan api yang sebesar semut tadi ke tempatnya, yaitu neraka, sedangkan asapnya yang masih tertinggal di beberapa batu dan besi ditinggalkan, sampai pada hari ini. Maka api yang ada sekarang ini adalah asap api neraka yang sebesar semut tadi.
Rasulullah SAW bersabda : “Seringan-ringannya siksaan ahli neraka, yaitu seseorang diberi dua sandal dari api, maka otaknya menjadi mendidih sebab dari kedua sandal itu, sebagaimana mendidihnya air yang ada di dalam kendil, sampai tetangganya dapat mendengar mendidihnya otak tersebut. Gigi gerahamnya menjadi bara api, bibirnya menjadi bara api, nyalanya api itu sampai keluar dari dalam perutnya, dari kedua telapak kakinya. Orang yang disiksa seperti ini beranggapan bahwa dirinya termasuk penduduk neraka yang sangat pedih siksanya. Padahal sesungguhnya dia termasuk dari penduduk neraka yang ringan siksanya”.
Rasulullah SAW bersabda : “Demi Allah, penduduk neraka tadi tidak bisa berbicara lagi setelah Allah berfirman demikian, kecuali teriakan dan rintihan dalam neraka. Suara mereka menyerupai khimar, suara pertama berteriak-teriak kemudian merintih”.
Jibril a.s berkata : “Demi Dzat Yang Mengutus Engkau dengan benar sebagai Nabi SAW. Kalau neraka itu dibuka sebesar lubang jarum dari arah Timur, maka pasti akan terbakar penduduk yang ada disebelah barat, karena sangat panasnya api neraka itu. Demi Dzat Yang Mengutus Engkau dengan benar sebagai Nabi SAW. Kalau seandainya satu pakaian ahli neraka digantung diantara langit dan bumi, maka pasti penduduk bumi akan mati, akibat dari panasnya pakaian tersebut.
Demi Dzat Yang Mengutus Engkau dengan benar sebagai Nabi, kalau seandainya satu dzira dari rantai neraka yang sudah disebutkan Allah dalam kitabNya diletakkan di atas gunung, maka pasti gunung itu akan hancur sampai ke dasar bumi ke tujuh.
Demi Dzat Yang Mengutus Engkau dengan benar sebagai Nabi. Jika ada satu orang dari penduduk neraka disiksa dari arah Barat, maka pasti terbakar orang yang berada di bumi Timur, karena pedihnya siksaan tersebut dan sangat panasnya api neraka. Adapun dasar neraka itu sangat dalam, kayu neraka terdiri dari manusia dan batu, sedangkan minuman ahli neraka adalah tembaga mendidih.”
Mujahid berkata : “Jahanam itu mempunyai beberapa ular yang besarnya seperti leher unta, juga terdapat kalajengking yang besarnya seperti keledai sampai penduduk neraka pada lari ketakutan. Ular-ular itu mengigit setiap bibir ahli neraka untuk dikelupas kulitnya. Tidak ada yang bisa selamat penduduk neraka dari siksaan seperti ini, kecuali ia lari ke neraka yang lain.”
Abdullah bin Abbas meriwayatkan, bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda : “Di dalam neraka terdapat ular-ular yang besarnya seperti leher unta. Jika ular itu mengigit salah seorang dari penduduk neraka dengan sekali gigitan, maka rasa sakitnya dapat dirasakan sampai 40 tahun”
Ibnu Mas’ud r.a. berkata : “Api dunia kalian hanyalah satu juz dari 70 juz api neraka. Jikalau api neraka itu tidak dimasukkan ke dalam lautan dua kali, maka kalian tidak akan bisa mengambil kemanfaatan sedikitpun dari api ini”.
Mujahid berkata : “Sesungguhnya api kalian ini selalu memohon perlindungan dari api Jahanam”.
Di dalam hadits diceritakan : Ketika Allah mengutus Jibril pergi ke tempat Malaikat yang menjaga neraka untuk meminta api guna diberikan pada Nabi Adam a.s. sehingga Nabi Adam bisa memasak dengan api tersebut. Malaikat Malik lantas bertanya kepada Jibril : “Wahai Jibril, berapa yang kamu kehendaki dari api ini ?”. jibril menjawab: “Kira-kira sebesar kurma”.
Malaikat Malik kemudian berkata : “Wahai Jibril, jika aku memberimu api sebesar kurma, maka pasti akan hancur tujuh langit dan bumi akibat dari panasnya api neraka”. Jibril lalu berkata ; “Kira-kira sebesar biji kurma”. Malaikat Malik berkata : “Kalau aku memberimu menurut apa yang kamu kehendaki, maka tidak akan turun dari langit setetes air, juga tidak akan tumbuh dari dalam bumi beberapa tumbuh-tumbuhan”.
Kemudian Jibril melapor : “Ya Tuhanku, berapa yang harus aku ambil api neraka itu ?”. Allah berfirman : “Ambillah kira-kira sebesar semut kecil”. Selanjutnya Jibril mengambil api neraka kira-kira sebesar semut kecil. Setelah itu, api neraka tadi dibenamkan ke dalam lautan sebanyak 70 kali. Jibril kemudian datang dengan membawa api kepada Nabi Adam a.s, lalu api itu diletakkan di atas gunung yang tinggi, maka gunung itu menjadi hancur. Kemudian Jibril mengembalikan api yang sebesar semut tadi ke tempatnya, yaitu neraka, sedangkan asapnya yang masih tertinggal di beberapa batu dan besi ditinggalkan, sampai pada hari ini. Maka api yang ada sekarang ini adalah asap api neraka yang sebesar semut tadi.
Rasulullah SAW bersabda : “Seringan-ringannya siksaan ahli neraka, yaitu seseorang diberi dua sandal dari api, maka otaknya menjadi mendidih sebab dari kedua sandal itu, sebagaimana mendidihnya air yang ada di dalam kendil, sampai tetangganya dapat mendengar mendidihnya otak tersebut. Gigi gerahamnya menjadi bara api, bibirnya menjadi bara api, nyalanya api itu sampai keluar dari dalam perutnya, dari kedua telapak kakinya. Orang yang disiksa seperti ini beranggapan bahwa dirinya termasuk penduduk neraka yang sangat pedih siksanya. Padahal sesungguhnya dia termasuk dari penduduk neraka yang ringan siksanya”.
Rasulullah SAW bersabda : “Demi Allah, penduduk neraka tadi tidak bisa berbicara lagi setelah Allah berfirman demikian, kecuali teriakan dan rintihan dalam neraka. Suara mereka menyerupai khimar, suara pertama berteriak-teriak kemudian merintih”.
Jibril a.s berkata : “Demi Dzat Yang Mengutus Engkau dengan benar sebagai Nabi SAW. Kalau neraka itu dibuka sebesar lubang jarum dari arah Timur, maka pasti akan terbakar penduduk yang ada disebelah barat, karena sangat panasnya api neraka itu. Demi Dzat Yang Mengutus Engkau dengan benar sebagai Nabi SAW. Kalau seandainya satu pakaian ahli neraka digantung diantara langit dan bumi, maka pasti penduduk bumi akan mati, akibat dari panasnya pakaian tersebut.
Demi Dzat Yang Mengutus Engkau dengan benar sebagai Nabi, kalau seandainya satu dzira dari rantai neraka yang sudah disebutkan Allah dalam kitabNya diletakkan di atas gunung, maka pasti gunung itu akan hancur sampai ke dasar bumi ke tujuh.
Demi Dzat Yang Mengutus Engkau dengan benar sebagai Nabi. Jika ada satu orang dari penduduk neraka disiksa dari arah Barat, maka pasti terbakar orang yang berada di bumi Timur, karena pedihnya siksaan tersebut dan sangat panasnya api neraka. Adapun dasar neraka itu sangat dalam, kayu neraka terdiri dari manusia dan batu, sedangkan minuman ahli neraka adalah tembaga mendidih.”
Sumber:
No comments:
Post a Comment