Partner

Pages

Tuesday, August 14, 2012

Mutiara

Pada suatu hari seekor anak kerang di dasar laut mengaduh kesakitan pada ibunya sebab sebutir pasir tajam memasuki tubuhnya yang merah dan lembek. Anakku, kata sang ibu sambil bercucuran air mata, Tuha tidak memberikan pada kita bangsa kerang sebuah tanganpun, sehingga ibu tak bisa menolongmu. Sakit sekali, aku tahu anakku. Kuatkan hatimu. Kerahkan semangatmu melawan rasa ngilu dan nyeri yang menggigit. Balutlah pasir itu dengan cairan perutmu.


Hanya itu yang bisa kau perbuat, kata ibunya dengan sendu. anak kerangpun melakukan nasihat bundanya. Kadang ditengah kesakitannya, ia meragukan nasihat ibunya. Dengan air mata ia bertahan, berathun-tahun lamanya. Tanpa disadarinya sebutir mutiara mulai terbentuk dalam dagingnya. Makin lama makin halus. Rasa sakitpun makin berkurang. Dan semakin lama mutiaranya semakin besar.

Akhirnya sesudah sekian tahun, sebutir mutiara besar, utuh mengkilap, dan berharga mahal pun terbentuk dengan sempurna. Penderitaannya berubah menjadi mutiara, air matanya berubah menjadi sesuatu yang berharga. Sebagai hasil derita bertahun-tahun, kerang itu kini, lebih berharga dibandingkan jutaan kerang rebus dipinggir jalan.


"Agar Selalu Ditolong Allah"
Hendra Setiawan

Kisah-Kisah Menarik (Zina)

Kisah--sebagaimana diriwayatkan Imam Ahmad dalam Musnad-nya dan al-Iraqi dalam Takhrij al-ihya' --berkenaan dengan Rasulullah SAW dan seorang pemuda yang meminta izin untuk berbuat zina.

Abu Umamah menceritakan bahwa seorang pemuda menemui Nabi Muhammad SAW. Setelah bertemu dia bertanya, "Apakah Anda mengizinkan aku berbuat zina, wahai Nabi Allah?" 
Mendengar itu spontan orang-orang meneriakinya. Lalu Nabi SAW bersabda, "Kemarilah". Pemuda itu segera mendekat dan duduk di hadapan Beliau SAW. Kemudia Nabi SAW bersabda, "Apakah engkau suka kalau seseorang ingin berzina dengan ibumu?" dia menjawab, "Tentu tidak, mudah-mudahan Allah menjadikanku menjadi tebusan atasmu." 

Nabi SAW kembali bersabda, "Demikian pula orang lain yang tidak menginginkan ibunya dizinai. Apakah engkau suka kalau seseorang menzinai putrimu?"
Dia menjawab, "Tentu tidak, mudah-mudahan Allah menjadikanku menjadi tebusan atasmu." 
Nabi SAW bersabda, "Demikian pula orang lain yang tidak menginginkan hal itu terjadi pada putrinya. Lalu, apakah engkau suka bila sesuati (perzinaan) terjadi pada saudara perempuanmu?"--periwayat hadis ini menyebutkan sampai bibi pihak laki-laki dan perempuan, dan pemuda itu selalu mengatakan "Tidak, mudah-mudahan Allah menjadikanku tebusan atasmu" 
Nabi SAW bersabda, Demikian pula orang lain yang tidak menyukainya".

Kemudian Nabi SAW meletakkan tangannya ke dada pemuda itu, seraya mengucapkan, "Ya Allah, sucikanlah hatinya dan ampunilah dosanya, serta jagalah kemaluannya. Karena tak ada sesuatu pun yang paling dibenci melainkan perbuatan tersebut (maksudnya, berbuat zina)".


Pustaka Pengetahuan Al-Quran
"AKIDAH"

Thursday, August 9, 2012

Hanya Karena Lalat

Rasulullah SAW, sebagaimana dikutip pleh Muhammad bin Abdul Wahhab dalam kitabnya yang paling populer, Fath al-Majid fi Kitab at-Tauhid, bersabda, "Batas antara Surga dan Neraka bagi seseorang tidaklah lebih lebar dari jarak telapak ke alas kakinya sendiri."

Para sahabat penasaran dan bertanya, bagaimana bisa sedemikian? Apa maksudnya? Begitu tipiskah batas Surga dan Neraka? Sedemikian lembut dan haluskah hal-hal yang bisa menjerumuskan orang ke Neraka, atau membawanya ke Surga? Jika demikian, betapa kita mesti berhati-hati dalam bersikap dan bertindak.

Apa jawaban Nabi SAW kemudian? Beliau menjawabnya dengan cerita tentang dua orang yang masuk Neraka dan Surga. Aneh dan uniknya, Allah memasukkan mereka ke dua tempat yang berbeda itu hanya disebabkan oleh (seekor) lalat.

Dikisahkan, dua orang masuk ke sebuah perkampungan dimana penghuninya menyembah berhala. Berhala tersebut dipancang dengan gagahnya, bertengger didepan gerbang perkampungan. Penduduk perkampungan tersebut mewajibkan kepada setiap orang asing yang memasuki/melewati perkampungan itu membuat pengorbanan demi menghormati sang berhala. Jika enggan, mereka akan membunuhnya.

Kepada orang pertama, penjaga berhala berkata, "Berkorbanlah demi keagungan berhala sesembahan kami ini."
"Aku tidak punya sesuatu pun yang dapat aku korbankan demi berhala ini."
"Berkorbanlah, meski hanya dengan seekor lalat", kata penjaga berhala.

sembah berhala

Maka si orang tersebut menangkap lalat, lalu menyembelihnya sebagai korban. Penjaga berhala pun mempersilakannya masuk perkampungan dengan selamat. Akan tetapi Allah berfirman, "Orang ini masuk Neraka."

Kepada orang kedua, penjaga berhala pun berkata, "Berkorbanlah demi keagungan sesembahan berhala kami ini."
"Aku tidak akan berkorban sesuatu pun selain untuk Allah. Pengorbanan hanyalah untuk Allah. Aku berlindung dari perbuatan menyekutukan-Nya dengan yang lain," kata orang kedua.

Maka, penjaga berhala pun membunuhnya seketika itu juga. Tetapi Allah berfirman, "Orang ini amsuk Surga."

Hadis Nabi SAW di atas secara mendasar mengajarkan kepada kita, betapa penting bagi kita untuk menjaga akidah islamiah agar terkotori oleh noda-noda syirik (perilaku menyekutukan) kepada Allah, meskipuns edikit atau bahkan syirik dalam kadar yang terkecil, yakni dalam wujud riya' (pamer), sum'ah (ingin didengar kebaikannya), 'ujub (kagum terhadap amal ibadahnya sendiri), sombong, dan sejenisnya.

Rasul pernah bersabda, ,isalnya, "Aku sangat khawatir umatku tertimpa perilaku syirik kecil." Sahabat bertanya, "Apa syirik kecil itu, wahai Nabi?" Jawab Nabi SAW, "Riya' (memamerkan amal perbuatan)." 
Dalam hadis yang lain Beliau bersabda, "Seseorang akan terhalang ke Surga jika di dalam hatinya terdapat sikap takabur (kibr), meski itu hanya sebesar biji zarrah."

Syirik adalah dosa yang tak terampuni, menghempaskan kita ke jurang Neraka yang mengerikan dan menjijikkan, menjauhkan kita dari wangi Surga Allah yang indah. Bahkan, alih-alih memasukkan ke Surga, syirik menghalangi kita untuk bertemu Allah. Dalam ayat terakhir (110) Surat Al-Kahfi, Al_Quran menjelaskan, "Siapa yang berharap bisa bertemu Tuhannya, maka hendaklah ia beramal saleh dan tidak emnyekutukan Dia dalam beribadah kepada-Nya dengan sesuatu pun". Wallahu a'alam.

From the book :
Di Neraka Tak Ada Api
by :
Sabrur R. Soenardi









Kisah Kemuliaan Orang Bertobat

Diriwayatkan bahwa seorang tukang jagal (penyembelih binatang) terpesona dengan budak tetangganya. Suatu saat, gadis itu mendapat tugas menyelesaikan urusan keluarganya di desa lain. Si tukang jagal lalu mengikutinya dari belakang sampai akhirnya berhasil mendapatkannya. Si tukang jagal lalu memanggil gadis tersebut dan mengajaknya menikmati kesempatan langka dan indah itu. Namun, gadis itu menjawab, "Jangan lakukan. Meskipun aku sangat mencintaimu, aku sangat takut kepada Allah."Mendengar jawaban itu, si tukang jagal merasa dunia berputar. Karena menyesal dan sadar, hatinya bergetar serta kering tenggorokan. Dia lalu berkata, "Kau takut kepada Allah, sedangkan aku tidak."Dia pulang sambil bertobat. Ketika berada di jalan, ia diserang rasa haus dan nyaris mati. Ia kemudian bertemu seorang saleh dan akhirnya berjalan bersama. Mereka lalu melihat gumpalan awan berjalan menaungi mereka sampai masuk ke sebuah desa. Mereka yakin awan itu untuk orang saleh. Mereka selanjutnya berpisah di desa tersebut. Awan itu ternyata condong dan terus menaungi si tukang jagal sampai tiba di rumahnya. Orang saleh tadi heran melihat kenyataan itu. Dia lalu mengikuti tukang jagal tadi lantas bertanya kepadanya dan langsung dijawab. Laki-laki saleh itu berkata, "Jangan heran terhadap apa yang kau lihat karena orang yang bertobat kepada Allah itu berada di suatu tempat yang tak seorangpun berada di situ."From the book : Menjadi Miliuner di Akhiratby  : Ahmad Hadi Yasin
 
Free Blogger Templates